Selasa, 09 Februari 2016

Panduan Lengkap Shalat Jum’at



Panduan Lengkap Shalat Jum’at

A.    Pengertian Shalat Jum'at

Shalat Jum’at adalah salat fardhu yang diwajibkan bagi seluruh muslim laki-laki. Disebut shalat Jumat karena dilakukan setiap hari Jum'at dan waktu pelaksanaannya pada waktu dhuhur tiba. Karenanya, shalat Jum'at sekaligus menjadi pengganti salat Dzuhur. sehingga, orang yang sudah melakukan solat Jum'at bukan hanya tidak perlu lagi melakukan sholat dhuhur, tapi tidak boleh menambah dengan shalat dhuhur.. Walaupun sebagai pengganti salat dzuhur, salat Jum'at memiliki tata cara yang khas. Diawali dengan khutbah dan diakhiri dengan salat dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah.

B.    Dasar Hukum Shalat jum’at

Salat Jumat merupakan kewajiban setiap muslim laki-laki. Hal ini tercantum dalam Al Qur'an dan Hadits berikut ini: 
يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا أِذَا نُوْدِىَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلَٰى ذِكْرِ اللهِ وَذَرُواْ الْبَيْعَ ۚ
ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ. سورة الجمعة :۹
Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui." (QS 62: 9)
اَلْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِ مُسْلِمٍ فِى جَمَاعَةٍ اِلَّاَ اَرْبَعَةً : عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ أَوْ اِمْرَاَةٌ أَوْصَبِيٌ أَوْ مَرِيْضٌ. (رواه ابو داود والحاكم)
"Salat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit." (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
C. Syarat-syarat Khutbah Jum’at
1.       Kedua khutbah tadi harus dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur. 
2.      Adanya kesinambungan antara kedua khutbah, antara rukun-rukunnya dan antara kedua khutbah dan shalat Jum’atnya. Kesinambungan disini berbeda dengan menertibkan atau mengurutkan. Yang dimaksud dengan kesinambungan disini adalah, antara hal-hal tersebut diatas tadi dilakukan dengan interval waktu yang tidak lama. Ukuran “lama” disini dapat diukur dengan kebiasaan yang berlaku. 
3.       Khatib harus dalam keadaan suci dari hadas kecil ataupun hadas besar dan juga suci dari najis yang tidak dima’fu yang kemungkinan terdapat pada badan, pakaian dan tempat khatib tadi.
4.       Dilakukan dengan berdiri bagi khatib yang mampu.
5.       Diantara dua khutbah, sang khatib harus duduk sebentar dengan tenang. Syarat ini didasarkan pada hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh imam Muslim. Sedangkan bagi khatib yang melakukan khutbah dengan duduk, maka dapat diganti dengan berdiam sebentar. Dimana pada waktu ini, dianjurkan bagi para jama’ah untuk berdo’a kepada Allah swt dan memohon hajatnya.
6.      Khatib harus mampu untuk memperdengarkan khutbah kepada ke-empat puluh orang jama’ah yang dianggap memenuhi persyaratan melaksanakan shalat Jum’at. Meskipun diantara jama’ah tersebut tidak ada yang memahaminya sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.  
 D.   Rukun Khutbah Jumat 

        Adapun rukun-rukun yang harus dilaksanakan dalam khutbah Jum’ah adalah sebagai berikut:
1. Memuji kepada Allah swt.
2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
3. Memberikan wasiat taqwa.
4. Membaca satu atau beberapa ayat al Qur’an.
5. Mendo’akan kepada kaum muslimin seluruhnya dalam khutbah yang kedua dengan do’a untuk kepentingan akhirat.

E.    Rangkaian Pelaksanaan Shalat Jum’at

1.     Bagi yang hendak shalat Jum’at disunahkan memakai pakaian yang baik, bersih, memakai minyak wangi dan mandi. Adapun niat mandi Jum’at adalah:

نَوَيْتُ غُسْلَ اْلجُمْعَةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat mandi Jum’at sunnah karena Allah”.
2.     Bila telah sampai ke Masjid dengan mendahulukan kaki kanan bacalah doa masuk masjid, doanya:

اَللّۚهُمَّ افْتَحْ لِىْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكْ
Artinya: “Wahai Tuhanku, Bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatmu”.
3.     Lalu niat i’tikaf karna Allah:
نَوَيْتُ اْلِاعْتِكَافِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat i’tikap karena Allah”.
4.     Bila telah berada di dalam masjid jangan terus duduk, melainkan supaya shalat sunnah dua rakaat (shalat Tahiyatul masjid), niatnya:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّحِيَّةُ اْلمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Artinya: “ Aku niat shalat sunah Tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah”.
5.     Setelah masuk waktu dzuhur, Muroqi (pemandu) mengumandangkan Adzan, dan sebelum adzan muroqi membaca:
اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ, يآاَيُّهَا الَذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

Setelah muroqi adzan, disunahkan jamaah membaca do’a setelah Adzan yaitu:
اَلّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ اْلقَاِئمَةِ آتِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدَنِ اْلوَسِيْلَةِ وَاْلفَضِيْلَةِ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ اْلعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ اْلمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ اْلمِيْعَادَ
Artinya: "Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan! Berikanlah junjungan kami, Nabi Muhammad wasilah, keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi! Dan angkatlah ia ketempat (kedudukan) yang terpuji, yang telah Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya Engkau tak akan menyalahi janji. 

6. Lalu Muraqi membaca: 
اَلصَّلَاةُ سُنَّةَ اْلجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ رَحِمَكُمُ الله, صَلُّوْا رَحِمَكُمُ الله
  Dilanjutkan mengerjakan shalat sunah Qabliyah Jum’at. Niatnya:
اُصَلِّى سُنَّةَ اْلجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat shalat sunah Qabliyah Jum’at dua rakaat karena Allah”.
7.     Setelah selesai melaksanakan shalat sunah Qabiyah Jum’at, muroqi berdiri sambil memegang tongkat dan membaca:
يَامَعَشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ للهْ ,رُوِيَ عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاخِبِكَ اَنْصِتْ ! وَاْلاِمَامُ يَحْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتُ ,وَمَنْ لَغَىْ فَلَا جُمْعَةَ لَهُ رَوَاهُ الْبُخَارِىْ وَمُسْلِمْ " أَنْصِتُوْا وَسْمَعُوْأ وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ...٣X
Lalu Khatib mengambil tongkat dari muroqi dan naik mimbar, kemudian muroqi melanjutkan membaca do’a yang di amini oleh jama’ah:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ ٣X, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلاَخِرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَى قُلِّ صَحَابةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ قَوِّى اْلاِسْلَامِ..٣X وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مُعَانِ الدِّيْنِ وَا خْتِمْ لَنَا مِنْكَ  بِالْخَيْر, وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

8.     Khotib menyampaikan salam kepada jama’ah dan dijawab salam tersebut oleh jama’ah
9.     Kemudian Muroqi mengumandangkan Adzan yang kedua
10.  Khotib membaca teks khutbahnya sementara jama’ah mendengarkan dan memahaminya dengan tidak mengatakan sesuatu (bisa mengakibatkan gugurnya pahala jum’at).
11.  Khotib mengakhiri khutbah pertama dengan kalimat:
فاَسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Lalu imam duduk diantara dua khutban sementara jama’ah membaca istighfar 3x yaitu:
 اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ اَلَّذىْ لَا اله اِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
12.  Khotib berdiri kembali untuk membaca teks khutbah kedua dan jamaah mendengarkan secara khusyu.
13.  Selesai khutbah yang kedua (tanpa diakhiri ucapan salam), khotib kembali ke tempat semula (barisan jama’ah) yang di iringi bacaan Iqamah oleh muroqi,
14.  Dilanjutkan dengan shalat Jum’at berjama’ah. Niat shalat jum’at adalah:

اُصَلِّ فَرْضَ اْلجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْماً/ اِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالىَ
Artinya: “Aku niat shalat Jum’at dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum/imam karena Allah”
15.  Setelah selesai shalat Jum’at Imam memimpin dzikir dan do’a
16.  Melaksanakan shalat sunah Ba’diyah jum’at. Bacaan niatnya:
 اُصَلِّى سُنَّةَ اْلجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat shalat sunah Ba'diyah Jum’at dua rakaat karena Allah”

PRAKTEK RANGKAIN SHOLAT JU'MAT
Shalat Jum'at merupakan salah satu shalat wajib yang selain shalat 5 waktu yang sudah biasa di lakukan oleh seluruh Umat muslim.akan tetapi menjadi seorang Petugas Pelaksana jalanya Sholat Jum'at tidak semua orang itu bisa melaksanakanya seperti menjadi Imam dalam sholat,Khotib ,muadzin dan muroqi yang memandu jalanya sholat Jum'at.

Untuk itu MTs Negeri Pemalang dalam membina peserta didiknya mempersiapkan generasi yang siap terjun dalam masyarakat dengan mengadakan simulasi rangkain sholat Jum'at  pada mata pelajaran Fikih yang dipandu oleh bp Ilman Rosyadi,S.Ag

Prosesi Praktek Khutbah Jum’at
Dalam praktek khutbah diperlukan 3 orang petugas yaitu : 
1.      Khotib (pembaca khutbah)
      2.       muadzin (orang yang adzan) sekaligus menjadi muroqi (pengantar khotib naik ke mimbar).
      3.      Imam yang memimpin sholat berjama’ah

 Adapun prosesi khutbah Jum’at adalah sebagai berikut:

1. Di saat waktu shalat Dhuhur telah masuk, maka muadzin melakukan adzan yang pertama.
2. Setelah adzan pertama, disunahkan melaksanakan dua raka’at shalat sunah ba’da adzan dan shalat sunah qobliyyah Jum’ah sebanyak empat atau dua raka’at.
3. Selesai melaksanakan shalat sunah, muroqi (bilal = jawa) segera maju  kemudian menghadap ke jama’ah diikuti dengan membaca salam. Kemudian membaca:

MUROQI SHOLAT JUM,AT [1]

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، رُوِيَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ، وَمَنْ لَغٰى فَلاَ جُمْعَةَ لَهُ، أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ، أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ، أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيْعُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
4. Khotib maju  naik ke atas mimbar dengan posisi menghadap ke arah qiblat, kemudian mengucapkan salam kepada jama’ah:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

muroqi membaca shalawat:

اَللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَانْصُرْهُمْ عَلٰى مُعَانِدِ الدِّيْنِ وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
5. Kemudian muroqi mengumandangkan adzan yang kedua.
6. Setelah muroqi selesai berdo’a dan sudah duduk, khotib mulai melakukan khutbah pertama di atas mimbar dan menghadap jama’ah, dengan tangan kanan memegang tongkat dan tangan kiri memegang pinggir mimbar.
7. Selesai khutbah pertama, khotib kemudian duduk selama masa yang tidak memutus muwalah antara dua khutbah, dan dianjurkan baginya untuk membaca surat Al Ikhlash.
8. pada saat khotib sedang duduk, muroqi membaca shalawat dengan suara keras, dengan syarat tidak sampai memutus muwalah antara dua khutbah. Contoh bacaan shalawat:
اَللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
9. Kemudian khotib berdiri, dan membaca khutbah kedua.

10. Setelah khotib selesai membaca khutbah, muroqi secepatnya membaca iqomah, sedangkan imam segera menuju ke mihrab (tempat imam) untuk memulai shalat Jum’at.
BILAL UNTUK SHALAT JUM’AT [2]
Masjid Brunai
Pertama    :  Bilal adzan
Kedua        :   Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah  kemudian mengucapkan :
يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهٗ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاقُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَاْلاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ. اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
.
Ketiga        :  Setelah Khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Keempat      : Bilal adzan yang kedua setelah Khatib mengucapkan salam.
Kelima          : Bilal membaca shalawat ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Keenam          : Bilal membaca iqamah
BILAL UNTUK SHALAT JUM’AT BESERTA ARTINYA [3]
Pertama    :  Bilal adzan
Kedua        :   Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah  kemudian mengucapkan :
يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهٗ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاقُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَاْلاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ. اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
.
Artinya : Wahai sekalian orang-orang muslim dan segolongan orang-orang mukmin semoga Allah memberi rahmat kepada kalian, diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa beliau berkata : Rasulullah saw.bersabda : “Apabila engkau berkata kepada temanmu pada hari Jum’at perhatikanlah; padahal Khatib sedang berkhutbah. Maka sungguh sia-sialah kamu. Perhatikanlah, dengarkanlah dan thaatlah kamu, semoga Allah memberi rahmat kepada kamu. Perhatikanlah, dengarkanlah dan thaatlah kamu, semoga Allah memberi rahmat kepada kamu. Perhatikanlah ! semoga kamu sekalian diberi rahmat.
Ketiga        :  Setelah khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan,  akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan  yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
Keempat      : Bilal adzan yang kedua setelah Khatib mengucapkan salam.
Kelima          : Bilal membaca shalawat ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Ya Allah, berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kita Nabi Muhammad.
Keenam       : Bilal membaca iqamah

Bilal Jum’at, Dasar Hukum dan Pelaksanaannya
Bilal Jum’at atau muroqqi atau seseorang yang meminta perhatian jama’ah jum’at agar menyimak khutbah sekaligus mengatur prosesi khotbah jum’at, tidaklah tergolong bid’ah. Mengapa? Karena hal itu pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw.
Syaikh Muhammad Amin al-Kurdi dalam kitab Tanwirul Qulub berkata, “Menjadikan seorang muraqqi atau bilal pada shalat Jum’at baru dilakukan pasca abad pertama hijriyah. Namun sesungguhnya Rasulullah Saw pernah menyuruh seseorang untuk meminta perhatian orang banyak agar menyimak khutbah beliau di Mina ketika haji Wada’. Inilah sebenarnya hakikat dari muraqqi itu. Sehingga pelaksanaannya sama sekali tidak dapat digolongkan sebagai bid’ah, karena dalam penyebutan ayat (yang artinya): “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membaca shalawat kepada Nabi”, terdapat peringatan dan motivasi untuk selalu membaca shalawat kepada Nabi Saw pada hari yang agung ini, yang memang sangat dianjurkan membaca shalawat. Dan dalam pembacaan hadits riwayat Imam Muslim dan lainnya setelah adzan: “Apabila kamu berkata-kata kepada temanmu, padahal imam sedang berkhutbah, maka sungguh sia-sia Jum’at-mu”. Hadits ini memberi peringatan kepada orang mukallaf untuk menjauhi perkataan yang haram ataupun perkataan yang makruh selama khutbah. Nabi Saw mengucapkan hadits ini ketika beliau menyampaikan khutbah di atas mimbar. Hadits tersebut adalah shahih. As-Syibramalisi mengatakan, boleh jadi Nabi SAW mengeluarakan hadits itu pada awal khutbah karena mengandung perintah untuk diam dan tenang menyimak khutbah.”.
Sesuai dengan perkataan Syaikh Muhammad Amin al-Kurdi ini, maka yang dianjurkan untuk dibaca bilal adalah hadits yang berkaitan dengan peringatan itu. Misalnya sabda Rasulullah Saw :
رُوِيَ عَنُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْه أَنَّهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللِه صَلّيَ اللهَ عَلَيهِ وَسَلَم إذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الُجمعَةِ أَنْصِتْ وَالإمَامُ يَخطُبُ فَقَدْ لَغَوت.
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Apabila engkau katakan kepada temanmu pada hari Jum’at (kata) “diamlah” sewaktu imam menyampaikan khutbah, maka sesungguhnya hilanglah pahala jum’atmu.” (HR Bukhari).
Dengan demikian, tidak ada alasan untuk membid’ahkan perbuatan ini. Bilal Jum’at itu tidak dilarang dalam agama karena ada tujuan terpuji di balik pelaksanaannya. Dan Rasulullah Saw juga pernah melaksanakannya.
Sedangkan tatacara Bilal Jum’at, di setiap daerah atau desa biasanya mempunyai tatacara yang berbeda-beda. Di antaranya ada yang memakai cara sebagai berikut:
Pertama, acara di awali oleh bilal. Posisi bilal berada di dekat mimbar membawa tongkat menghadap ke jama’ah, seraya membaca bacaan seperti berikut ini :

مَعَاشِرَ الُمسْلِمِين وَزُمْرَةَ المُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ الله, رُوِيَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْه, أَنَّهُ قَال: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلْ: إذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الُجمعَةِ أَنْصِتْ وَالإمَامُ يَخطُبُ فَقَدْ لَغَوت, (أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ الله. X۲) أَنْصِتُوا وَاسْمعُوا وَأطِيْعُوْا لَعَلَكُمْ تُرْحمَون.
Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, lalu bilal menghadap qiblat, sedangkan khotib berjalan menghampiri bilal meminta tongkat yang dibawah bilal, terus dibawah menuju mimbar dengan di iringi bacaan sholawat tiga kali oleh bilal, seperti di bawah ini :
اَللَهُمّ صَلِّ عَلَي سَيّدِنَا مُحمّدٍ, اَللَهُمّ صَلِّ عَلَي سَيّدِنَا مُحمّدٍ, اَللَهُمّ صَلِّ عَلَي سَيّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحمّدٍ وَعَلَي أَلِ سَيّدِنَا مُحمَدٍ.
Kedua, sampai di atas mimbar, khotib berdiri menghadap jama’ah, sementara bilal meneruskan membaca do’a berikut ini :
اللَّهُمَّ قَوِّ الْاِسْلامَ, مِنَ المُسْلِمِينَ وَالُمسْلِمَات, والمُؤْمِنِين وَالُمؤْمِنَات, وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِ الِدّيْنِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالخَيْر, ويَا خَيْرَ النَّاصِرِينَ برَحْمَتِكَ يااَرْحَمَ الرَاِحِمين.
Ketiga, setelah selesai do’a di atas, khotib langsung mengucapkan salam kepada jama’ah, lalu duduk. Kemudian bilal mengumandangkan Adzan. Selesai adzan, bilal terus duduk, sedangkan khatib terus berdiri dan memulai khutbah pertamanya.

Keempat, selesai khotbah pertama, bilal melantunkan sholawat yang biasa dibaca diantara dua khutbah, misalnya seperti berikut ini :

أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ، وَزِدْ وَاَتِمْ وَتَفَضَّلْ وَبَارِكْ، بِجَلاَلِكَ وَكَمَالِكَ عَلَى زَيْنِ عِبَادِكْ، وَأَشْرَفِ عِبَادِكَ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ، وَإِمَامِ طَيْبَةَ وَالْحَرَامْ، وَمَنْبَعِ الْعِلْمِ وَالْحِلْمِ وَالْحِكْمَةِ وَالْحِكَمْ, أَبِي الْقَاسِمِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وأَلِهِ وَسَلَّمَ، وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
Kelima, selesai bacaan sholawat tersebut, khotib berdiri dan memulai khotbahnya yang kedua.

Keenam, selesai khotbah yang kedua, bilal langsung Iqomah
Bacaan Bilal Idul Adha dan Tata Caranya
  • Apabila sudah masuk waktu sholat ied, maka bilal mengajak para jama'ah untuk melaksanakan sholat ied (Idul Adha) secara berjama'ah dengan menyerukan lafadz atau bacaan berikut:
صَلُّوْاسُنَّةَ عِيْدِ اْلاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
  • Kemudian melaksanakan sholat idhul adha 2 raka'at secara berjamaah
    * Sebaiknya Anda pelajari juga tata cara dan niat sholat idul adha. Silakan Anda pelajari
    Niat Sholat Idul Adha dan Tata Caranya Lengkap
  • Setelah selesai shalat, Bilal berdiri menghadap para jama’ah sambil membawa tongkat dan mengucapkan:
يَا مَعَاشِرَ اْلـمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ اْلـمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ إِعلَمُوا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ عِيْدِ الأَضْحَى وَيَومُ السُرُوْرِ وَيَومُ المــــــغْفُورِ يَومُ اَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيهِ الطَعَامَ وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامَ إِذَا صَعِدَ الخَطِيبُ عَلَى المِنْبَرِ أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا أجرَكُمُ اللهُ,  أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
  • Kemudian Khotib naik ke mimbar, bilal memberikan tongkat dan membaca sholawat :
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
  • Lalu bilal menghadap qiblat dan membaca doa sebagai berikut:
اَللهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مَعَانِدِ الدِّيْن، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَاخَيْرَالنَّاصِرَيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
  • Kemudian Khotib mengucapkan salam dan berkhutbah
     
  • Diantara khotbah pertama dan kedua idhul adha, ketika khotib sedang duduk diantara khutbah, bilal membaca sholawat lagi:
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

Itulah tata cara bilal idul adha lengkap dengan bacaannya yang dapat kami sahre. Jika Anda kebetulan pada lebaran idul adha ini mendapat tugas seba

Bilal Untuk Shalat Jum’at [2]
BILAL UNTUK SHALAT JUM’AT
Masjid Brunai
Pertama    :  Bilal adzan
Kedua        :   Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah  kemudian mengucapkan :
يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهٗ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاقُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَاْلاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ. اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
.
Ketiga        :  Setelah Khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Keempat      : Bilal adzan yang kedua setelah Khatib mengucapkan salam.
Kelima          : Bilal membaca shalawat ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Keenam          : Bilal membaca iqamah
BILAL UNTUK SHALAT JUM’AT BESERTA ARTINYA
Pertama    :  Bilal adzan
Kedua        :   Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah  kemudian mengucapkan :
يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهٗ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاقُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَاْلاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ. اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
.
Artinya : Wahai sekalian orang-orang muslim dan segolongan orang-orang mukmin semoga Allah memberi rahmat kepada kalian, diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa beliau berkata : Rasulullah saw.bersabda : “Apabila engkau berkata kepada temanmu pada hari Jum’at perhatikanlah; padahal Khatib sedang berkhutbah. Maka sungguh sia-sialah kamu. Perhatikanlah, dengarkanlah dan thaatlah kamu, semoga Allah memberi rahmat kepada kamu. Perhatikanlah, dengarkanlah dan thaatlah kamu, semoga Allah memberi rahmat kepada kamu. Perhatikanlah ! semoga kamu sekalian diberi rahmat.
Ketiga        :  Setelah khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan,  akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan  yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
Keempat      : Bilal adzan yang kedua setelah Khatib mengucapkan salam.
Kelima          : Bilal membaca shalawat ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Ya Allah, berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kita Nabi Muhammad.
Keenam       : Bilal membaca iqamah
BILAL UNTUK SHALAT IDUL FITHRI DAN IDUL ADHA
BILAL UNTUK SHALAT IDUL FITHRI
1. Ketika shalat akan dimulai Bilal mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ , لَا إلٰهَ إلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ × ٢

Shalatlah sunat ‘Idul Fithri 2 raka’at dengan berjama’ah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian.

2. Shalat Idul Fitri dilaksanakan secara berjama’ah. Setelah shalat selesai Bilal berdiri menghadap jama’ah lalu mengucapkan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ. أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ. إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Artinya : Wahai sekalian kaum Muslimin dan golongan kaum Mukminin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah sesungguhnya hari kalian ini adalah Hari ‘Idul Fithri (hari kembali suci), hari bahagia dan hari pengampunan. Allah menghalalkan bagi kalian makan pada hari itu dan Allah mengharamkan bagi kalian puasa pada hari itu. Apabila khatib naik ke atas Mimbar, perhatikanlah, dengarkanlah dan taatilah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian (2 x). Perhatikanlah, semoga kalian dirahmati oleh Allah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan, akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
3. Khatib naik mimbar mengucapkan salam, lalu duduk lagi di kursi mimbar.
Bilal selanjutnya mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

4. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, lalu Bilal membaca shalawat:

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

5. Selesai duduk, khatib melanjutkan khutbah kedua sampai selesai.
. BILAL UNTUK SHALAT IDUL ADHA
1. Ketika shalat akan dimulai Bilal mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ , لَا إلٰهَ إلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ اْلاَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ × ٢

Shalatlah sunat ‘Idul Fithri 2 raka’at dengan berjama’ah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian.

2. Shalat Idul Fitri dilaksanakan secara berjama’ah. Setelah shalat selesai Bilal berdiri menghadap jama’ah lalu mengucapkan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ اْلاَضْحٰى وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ. أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ. إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Artinya : Wahai sekalian kaum Muslimin dan golongan kaum Mukminin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah sesungguhnya hari kalian ini adalah Hari ‘Idul Adha (hari kembali menyembelih hewan kurban), hari bahagia dan hari pengampunan. Allah menghalalkan bagi kalian makan pada hari itu dan Allah mengharamkan bagi kalian puasa pada hari itu. Apabila khatib naik ke atas Mimbar, perhatikanlah, dengarkanlah dan taatilah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian (2 x). Perhatikanlah, semoga kalian dirahmati oleh Allah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan, akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
3. Khatib naik mimbar mengucapkan salam, lalu duduk lagi di kursi mimbar.
Bilal selanjutnya mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

4. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, lalu Bilal membaca shalawat:

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

5. Selesai duduk, khatib melanjutkan khutbah kedua sampai selesai.

Bacaan Bilal Idul Adha dan Tata Caranya
  • Apabila sudah masuk waktu sholat ied, maka bilal mengajak para jama'ah untuk melaksanakan sholat ied (Idul Adha) secara berjama'ah dengan menyerukan lafadz atau bacaan berikut:
صَلُّوْاسُنَّةَ عِيْدِ اْلاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
  • Kemudian melaksanakan sholat idhul adha 2 raka'at secara berjamaah
    * Sebaiknya Anda pelajari juga tata cara dan niat sholat idul adha. Silakan Anda pelajari
    Niat Sholat Idul Adha dan Tata Caranya Lengkap
  • Setelah selesai shalat, Bilal berdiri menghadap para jama’ah sambil membawa tongkat dan mengucapkan:
يَا مَعَاشِرَ اْلـمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ اْلـمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ إِعلَمُوا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ عِيْدِ الأَضْحَى وَيَومُ السُرُوْرِ وَيَومُ المــــــغْفُورِ يَومُ اَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيهِ الطَعَامَ وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامَ إِذَا صَعِدَ الخَطِيبُ عَلَى المِنْبَرِ أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا أجرَكُمُ اللهُ,  أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
  • Kemudian Khotib naik ke mimbar, bilal memberikan tongkat dan membaca sholawat :
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
  • Lalu bilal menghadap qiblat dan membaca doa sebagai berikut:
اَللهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلَى مَعَانِدِ الدِّيْن، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَاخَيْرَالنَّاصِرَيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
  • Kemudian Khotib mengucapkan salam dan berkhutbah
     
  • Diantara khotbah pertama dan kedua idhul adha, ketika khotib sedang duduk diantara khutbah, bilal membaca sholawat lagi:
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

Itulah tata cara bilal idul adha lengkap dengan bacaannya yang dapat kami sahre. Jika Anda kebetulan pada lebaran idul adha ini mendapat tugas seba

Bilal Untuk Shalat Jum’at [2]
BILAL UNTUK SHALAT JUM’AT
Masjid Brunai
Pertama    :  Bilal adzan
Kedua        :   Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah  kemudian mengucapkan :
يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهٗ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاقُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَاْلاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ. اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
.
Ketiga        :  Setelah Khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Keempat      : Bilal adzan yang kedua setelah Khatib mengucapkan salam.
Kelima          : Bilal membaca shalawat ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Keenam          : Bilal membaca iqamah
BILAL UNTUK SHALAT JUM’AT BESERTA ARTINYA
Pertama    :  Bilal adzan
Kedua        :   Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah  kemudian mengucapkan :
يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهٗ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَاقُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَاْلاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ. اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
.
Artinya : Wahai sekalian orang-orang muslim dan segolongan orang-orang mukmin semoga Allah memberi rahmat kepada kalian, diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa beliau berkata : Rasulullah saw.bersabda : “Apabila engkau berkata kepada temanmu pada hari Jum’at perhatikanlah; padahal Khatib sedang berkhutbah. Maka sungguh sia-sialah kamu. Perhatikanlah, dengarkanlah dan thaatlah kamu, semoga Allah memberi rahmat kepada kamu. Perhatikanlah, dengarkanlah dan thaatlah kamu, semoga Allah memberi rahmat kepada kamu. Perhatikanlah ! semoga kamu sekalian diberi rahmat.
Ketiga        :  Setelah khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan,  akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan  yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
Keempat      : Bilal adzan yang kedua setelah Khatib mengucapkan salam.
Kelima          : Bilal membaca shalawat ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Ya Allah, berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kita Nabi Muhammad.
Keenam       : Bilal membaca iqamah
BILAL UNTUK SHALAT IDUL FITHRI DAN IDUL ADHA
BILAL UNTUK SHALAT IDUL FITHRI
1. Ketika shalat akan dimulai Bilal mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ , لَا إلٰهَ إلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ × ٢

Shalatlah sunat ‘Idul Fithri 2 raka’at dengan berjama’ah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian.

2. Shalat Idul Fitri dilaksanakan secara berjama’ah. Setelah shalat selesai Bilal berdiri menghadap jama’ah lalu mengucapkan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ. أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ. إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Artinya : Wahai sekalian kaum Muslimin dan golongan kaum Mukminin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah sesungguhnya hari kalian ini adalah Hari ‘Idul Fithri (hari kembali suci), hari bahagia dan hari pengampunan. Allah menghalalkan bagi kalian makan pada hari itu dan Allah mengharamkan bagi kalian puasa pada hari itu. Apabila khatib naik ke atas Mimbar, perhatikanlah, dengarkanlah dan taatilah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian (2 x). Perhatikanlah, semoga kalian dirahmati oleh Allah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan, akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
3. Khatib naik mimbar mengucapkan salam, lalu duduk lagi di kursi mimbar.
Bilal selanjutnya mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

4. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, lalu Bilal membaca shalawat:

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

5. Selesai duduk, khatib melanjutkan khutbah kedua sampai selesai.
. BILAL UNTUK SHALAT IDUL ADHA
1. Ketika shalat akan dimulai Bilal mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ , لَا إلٰهَ إلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ اْلاَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ × ٢

Shalatlah sunat ‘Idul Fithri 2 raka’at dengan berjama’ah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian.

2. Shalat Idul Fitri dilaksanakan secara berjama’ah. Setelah shalat selesai Bilal berdiri menghadap jama’ah lalu mengucapkan :

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ اْلاَضْحٰى وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ. أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ. إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Artinya : Wahai sekalian kaum Muslimin dan golongan kaum Mukminin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah sesungguhnya hari kalian ini adalah Hari ‘Idul Adha (hari kembali menyembelih hewan kurban), hari bahagia dan hari pengampunan. Allah menghalalkan bagi kalian makan pada hari itu dan Allah mengharamkan bagi kalian puasa pada hari itu. Apabila khatib naik ke atas Mimbar, perhatikanlah, dengarkanlah dan taatilah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian (2 x). Perhatikanlah, semoga kalian dirahmati oleh Allah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan, akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
3. Khatib naik mimbar mengucapkan salam, lalu duduk lagi di kursi mimbar.
Bilal selanjutnya mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

4. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, lalu Bilal membaca shalawat:

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

5. Selesai duduk, khatib melanjutkan khutbah kedua sampai selesai.


BILAL UNTUK SHALAT IDUL FITHRI DAN IDUL ADHA
BILAL UNTUK SHALAT IDUL FITHRI
1. Ketika shalat akan dimulai Bilal mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ , لَا إلٰهَ إلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ × ٢

Shalatlah sunat ‘Idul Fithri 2 raka’at dengan berjama’ah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian.
2. Shalat Idul Fitri dilaksanakan secara berjama’ah. Setelah shalat selesai Bilal berdiri menghadap jama’ah lalu mengucapkan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ. أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ. إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Artinya : Wahai sekalian kaum Muslimin dan golongan kaum Mukminin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah sesungguhnya hari kalian ini adalah Hari ‘Idul Fithri (hari kembali suci), hari bahagia dan hari pengampunan. Allah menghalalkan bagi kalian makan pada hari itu dan Allah mengharamkan bagi kalian puasa pada hari itu. Apabila khatib naik ke atas Mimbar, perhatikanlah, dengarkanlah dan taatilah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian (2 x). Perhatikanlah, semoga kalian dirahmati oleh Allah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan, akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
3. Khatib naik mimbar mengucapkan salam, lalu duduk lagi di kursi mimbar.
Bilal selanjutnya mengucapkan :

اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

4. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, lalu Bilal membaca shalawat:
اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
5. Selesai duduk, khatib melanjutkan khutbah kedua sampai selesai.
. BILAL UNTUK SHALAT IDUL ADHA
1. Ketika shalat akan dimulai Bilal mengucapkan :
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ , لَا إلٰهَ إلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ اْلاَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ × ٢
Shalatlah sunat ‘Idul Fithri 2 raka’at dengan berjama’ah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian.
2. Shalat Idul Fitri dilaksanakan secara berjama’ah. Setelah shalat selesai Bilal berdiri menghadap jama’ah lalu mengucapkan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ اْلاَضْحٰى وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ. أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ. إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُم اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Artinya : Wahai sekalian kaum Muslimin dan golongan kaum Mukminin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah sesungguhnya hari kalian ini adalah Hari ‘Idul Adha (hari kembali menyembelih hewan kurban), hari bahagia dan hari pengampunan. Allah menghalalkan bagi kalian makan pada hari itu dan Allah mengharamkan bagi kalian puasa pada hari itu. Apabila khatib naik ke atas Mimbar, perhatikanlah, dengarkanlah dan taatilah, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian (2 x). Perhatikanlah, semoga kalian dirahmati oleh Allah.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَامِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, kuatkanlah Islam dari orang-orang muslim dan muslimat, orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup dan yang sudah meninggal dunia. Dan mudahkanlah mereka dalam mendirikan Agama. Wahai Tuhan, akhirilah kami dari Engkau dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmatMu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari yang pengasih.
3. Khatib naik mimbar mengucapkan salam, lalu duduk lagi di kursi mimbar.
Bilal selanjutnya mengucapkan :
اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
4. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, lalu Bilal membaca shalawat:
اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
5. Selesai duduk, khatib melanjutkan khutbah kedua sampai selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar